Setiap orang tua selalu mengidamkan anaknya meraih prestasi di sekolah, terhindar dari masalah, dan sukses di masa dewasa.
Sampai kini memang tak ada resep khusus dalam membesarkan seorang anak calon orang sukses.
Namun para peneliti psikologi menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak. Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orangtuanya.
Mengutip laman businessinsider, Selasa, 15 Desember 2015, berikut adalah 11 karakter orangtua calon pemilik anak sukses:
1. Membiasakan Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Mantan Dekan Freshmen dari Universitas Stanford AS, Julie Lythcott Haims menganggap anak yang dibiasakan mengerjakan tugas rumas akan menjelma menjadi pegawai yang bisa bekerjasama dengan rekannya. Mareka juga bisa memiliki rasa empati tinggi dan mampu mengerjakan tugas secara mandiri.
2. Mengajarkan anak keahlian sosial
Peneliti dari Pennsylvania State University and Duke University menelusri lebih dari 700 anak usia TK sampai 25 tahun dan menemukan hubungan erat antara kemampuan sosial semala TK menentkan sukses di usia dewasa dua dekade mendatang.
3. Memiliki ekspektasi tinggi
Menggunakan data survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001, profesor Neal Halfon dari UCLA menemukan ekspektasi orang tua terhadap anaknya bisa berdampak pencapaian yang besar.
"Orangtua yang berharap anaknya mencapai kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki," katanya.
4. Memiliki Hubungan Harmonis
Studi dari Universitas Illinois AS menemukan anak yang berasal dari keluarga penuh konflik, apakah kekerasan atau perceraian, beroptensi menghadapi masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orangtua harmonis.
5. Mempunyai tingkat pendidikan tinggi
Dalam Survei tahun 2014 dari University of Michigan, Psikolog Sandra Tang menemukan jika ibu yang menamatkan kuliah sampai kuliah cenderung jejaknya diikuti oleh anaknya. Sementara anak yang lahir dari ibu menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan sekolah SMA.
6. Mengajarkan Matematika sejak dini
Lewat analisis meta pada 2007, terhadap 35 ribu anak-anak prasekolah di AS, Kanada, dan Inggris ditemukan kesimpulan bahwa pengembangan kemampuan berhitung (matematika) sejak dini bisa berdampak signifikan bagi seorang anak di masa depan.
7. Membangun hubungan erat dengan anak
Studi tahun 2014 menemukan 243 anak yang terlahir dari keluarga miskin namun menerima kasih sayang selama tiga tahun pertama, cenderung mendapat nilai akademik yang baik. Mereka juga memiliki hubungan sehat dan pencapaian akademik lebih baik saat usia 30-an.
8. Minim Stres
Menurut penelitian yang dikutip dari Brigid Schulte dari Washington Post, jumlah jam yang disediakan ibu dengan anak berusia antara 3-11 tahun bisa memprediksi perilaku, kebahagiaan, dan pencapaian seorang anak. Penelitian lain menyebut, ibu yang stres karena harus bertaruh antara pekerjaan dan mencari waktu bersama anak akan berdampak buruk bagi anaknya.
9. Menghargai Usaha daripada menilai kegagalan
Jika seorang anak diberitahu mereka lolos tes karena kepintarannya, itu akan menciptakan pikiran yang stagnan. Namun jika mereka sukses karena usahanya, alam pikiran mereka akan berkembang dengan pesat.
10. Ibu Bekerja
Penelitian dari Harvard Business School menyebutkan ada keuntunga signifikan dari anak yang hidup dengan ibu bekerja di luar rumah.
Studi ini menyebut anak dari ibu bekerja akan mendapat pendidikan lebih baik dan mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan lebih banyak.
11. Orangtua memiliki status sosial ekonomi lebih tinggi
Menurut peneliti dari Standford University, Sean Reardon, gap pencapaian antara keluarga berpendapatan tinggi dan rendah di AS mencapai 30-40 persen lebih besar pada 2001 dibandingkan mereka yang lahir 25 tahun sebelumnya.
Semakin tinggi pendapatan orang tua, semakin tinggi hasil skor SAT yang diperoleh seorang anak.
SEMOGA BERMANFAAT..!
Sumber : Dream.co.id
No comments:
Post a Comment